Perkembangan Perekonomian dari Masa ke Masa
Nama
Kelompok:
1.
Ayu
Dwi Sulistiani (21213537)
2.
Fanny
Dwi Risanti (23213210)
3.
Imelda
Muliawati (24213334)
4.
Lastiani
Nurcholifa (24213934)
5.
Tia
Ayu Ningsih (28213878)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem
perekonomian di Indonesia, seperti yang kita ketahui selalu mengalami peubahan.
Hal ini ditandai dengan ada nya perbedaan sistem perekonomian dari zaman dulu
hingga sekarang. Hal itu menyebabkan beragamnya bentuk dari sistem tersebut,
dimana dari setiap perubahan tersebut tentunya masyarakat Indonesia selalu
menginginkan perubahan sistem perekonomian ke arah yang lebih baik dari segi
apapun, dan yang harus berperan tidak hanya pemerintah saja, melainkan seluruh
masyarakat bangsa Indonesia. Dan dari peran, kepedulian, serta kerja sama dari
seluruh anggota akan menciptakan perekonomian yang baik dan sejahtera.
Perekonomian itu sendiri tidak bisa lepas dari keterbatasan dan hambatan yang
ada untuk menuju yang lebih baik. Untuk itu perlu suatu proses dan sistem, untuk menjalankan perekonomian di Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa
itu Sitem Ekonomi?
2. Apa
itu Pertumbuhan Ekonomi?
3. Bagaimana
Sistem Perekonimian di Indonesia dari masa ke masa?
1.3
Tujuan
Agar
kita sebagai bangsa Indonesia, mengetahui apa dan bagaimana sistem perekonomian
kita dari masa ke masa, serta dapat mengambil manfaat dan langkah apa yang
seharusnya diambil untuk perubahan perekonomian yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Sistem Ekonomi
Sistem
Ekonomi menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang
mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa
suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan
falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi
sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan
masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan
masyarakat di suatu negara.
Menurut
Sheridan (1998), dalam publikasinya mengenai sistem-sistem ekonomi yang ada di
Asia mengatakan sistem ekonomi adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya.
Dari
pengertian menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa, sistem ekonomi
adalah suatu proses, interaksi, serta
suatu proses yang saling behubungan satu
sama lain yang dikembangkan oleh masyarakat bangsa Indonesia.
3.2 Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses
perubahan bentuk dan sistem perekonomian suatu bangsa atau negara secara
berkelanjutan menuju ke kondisi yang lebih baik dari suatu periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
sebagai proses bertambahnya kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diimplementasikan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan suatu pembangunan ekonomi.
3.3 Macam- Macam Sistem
Perekonomian
a.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem
ekonomi ini adalah sistem yang diadakan oleh masyarakat terdahulu. Dalam sistem
ini pengaruh nilai- nilai yang di dalam masyarakat sangat kuat. Namun saat ini
sistem ekonomi ini tidak dapatdigunakan lagi untuk menjawab semua permasalahan
dan persoalan perekonomian saat ini yang sudah semakin kompleks.
Ciri – ciri
a)
Aturan-aturannya terdiri dari tradisi,
adat istiadat, dan kebiasaan
b)
kehidupan masyarakatnya sangat
sederhana
c)
kehidupan gotong-royong dan
kekeluargaan sangat ditinggikan
d)
teknologi produksi masih sangat sederhana.
b.
Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi ini adalah sitem ekonomi yang semua kegiatan ekonomi
yang sebagian besar dipegang oleh
pemerintah. Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi dipegang dan diatur
oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan
perekonomian. Semua permasalahan perekonomian dipecahkan melalui perencanaan
pemerintah pusat sehingga semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem
ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara sekitar Eropa Timur dan Cina.
Ciri
– ciri :
a)
Permasalahan ekonomi diatur oleh
pusat (pemerintah)
b)
Kegiatan ekonomi (produksi,
distribusi, dan konsumsi) diatur oleh negara
c)
Semua alat produksi dikuasai oleh
negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak swasta tidak akan diakui.
c.
Sistem Perekonomian Liberalis
Sistem perekonomian ini adalah sistem yang memberikan kebebasan bagi
individu untuk mengolah sumber daya tanpa campur tangan pemerintah. Sistem
ekonomi pasar banyak dianut oleh negara di sekitar Eropa Barat dan Amerika
Serikat.
Ciri
–ciri :
a)
Setiap individu memiliki kebebasan
atas faktor produksi
b)
Perekonomian diatur oleh pasar
c)
Peranan modal dalam perekonomian
sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai sumber-sumber ekonomi
sehingga dapat menciptakan efisiensi
d)
Perana pemerintah dalam sangat
kecil
e)
Hak milik atas alat-alat produksi
dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh
negara.
d.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini adalah sistem alternarif dari sistem liberalis dan sosialis.
Sistem ini mengambil kelebihan dari kedua sistem ekonomi tersebut.
Ciri – ciri :
a)
Hak milik individu atas
faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembetasan dari pemerintah;
b)
Kebebasan bagi individu untuk
berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak untuk mengembangkan
kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya;
c)
Kepentingan umum lebih diutamakan;
d)
Campur tangan pemerintah dalam
perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
3.4 Perekonomian
Indonesia dari Masa ke Masa
1)
Era Kemerdekaan(1945-1950)
Keadaan ekonomi pada masa awal kemerdekaan amat buruk. Penyebabnya antara lain:
Keadaan ekonomi pada masa awal kemerdekaan amat buruk. Penyebabnya antara lain:
1.
Inflasi yang sangat meningkat,
akibat tidak terkendalinya peredaran uang yang berlebih dari suaatu mata uang.
2.
Pasukan sekutu mengumumkan
berlakunya uang NICA di daerah - daerah yang dikuasai sekutu.Pemerintah RI juga
mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai
pengganti uang Jepang. Banyaknya jumlah uang yang beredar sesuai dengan teori
moneter ini terbukti telah mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
3.
Adanya blokade ekonomi oleh Belanda
4.
Kas negara habis (kosong).
Eksploitasi besar-besaran pada masa penjajahan..
Eksploitasi besar-besaran pada masa penjajahan..
2)
Masa Orde
Lama
Pada periode ini, dibentuk sistem perekonomian yang baru, dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila, yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.
Demokrasi Ekonomi dipilih, karena mempunyai ciri-ciri positif yang diantaranya adalah:
Pada periode ini, dibentuk sistem perekonomian yang baru, dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila, yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.
Demokrasi Ekonomi dipilih, karena mempunyai ciri-ciri positif yang diantaranya adalah:
1.
Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2.
Cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh negara.
3.
Bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4.
Sumber-sumber kekayaan dan keuangan
negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta
pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan pula.
5.
Warga negara memiliki kebebasan
dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
6.
Hak milik perorangan diakui dan
pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7.
Potensi, inisiatif, dan daya kreasi
setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum.
8.
Fakir miskin serta anak terlantar
dipelihara oleh pemerintah.
(UUD 1945)
Sistem perekonomian di Indonesia menentang adanya sistem Free Fight Liberalism, Etatisme (Ekonomi Komando), dan Monopoli, karena tidak sesuai dengan sitem ekonomi yang dipegang di Indonesia.
Free fight liberalism : Sistem kebebasan usaha yang tidak terkendali, sistem ini dianggap tidak cocok dengan kebudayaan Indonesia dan berlawanan dengan semangat gotong-royong yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 33, dan dapat mengakibatkan semakin besarnya jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin.
Etatisme : Suatu paham dalam pemikiran politik yang menjadikan negara sebagai pusat segala kekuasaan sehingga negaralah yang hanya dapat berkuasa.
Monopoli : suatu bentuk sistem yang mengacu pada satu kelompok saja, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan si monopoli tersebut.
Walaupun begitu, pada tahun 1950-an sampai 1957-an adalah tahun dimana adanya bukti sejarah pada corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah terjadi pada tahun 1960-an sampai dengan masa orde baru.
Pada Masa ini dimunculkanlah
perkemabangan teknologi yang semakin membaik.
3)
Orde Baru
Awal orde
baru diwarnai dengan masa-masa perbaikan hampir di seluruh sektor kehidupan,
tidak terkecuali sektor ekonomi. Perbaikan ini terutama ditujukan untuk:
• Melumpuhkan segala aspek kehidupan
dari sisa-sisa paham dan sistem perekonomian yang lama.
• Menurunkan dan mengendalikan laju
inflasi, yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses
penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.
Pada masa
demokrasi terpimpin ini, negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh
kegiatan ekonomi yang berakibat mematikan potensi dan kreasi unit-unit swasta.
Sehingga pada permulaan orde baru pemerintah berorientasi untuk berusaha
menyelamatkan ekonomi nasional terutama pada usaha pengendalian tingkat inflasi
dan penyelamatan keuangan negara serta pengamanan kebutuhan rakyat. Serta
tingkat kecanggihan teknologi juga semakin meningkat.
Maka dari itu pemerintah menempuh
beberapa cara, antara lain:
a.
Stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi
Stabilisasi yang berarti
mengendalikan inflasi agar harga barang-barang tidak melonjak secara terus
menerus.
b.
Mengadakan kerjasama dengan negara
lain / kerjasama luar negeri.
c.
Pembangunan nasional
Pedoman pembangunan nasional adalah
Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. Inti dari kedua pedoman
tersebut adalah kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam suasana
politik dan ekonomi yang stabil.
Adapun dari usaha pemerintah
tersebut memberikan dampak positif dan negatif, yaitu:
Dampak negatif
·
Kerusakan serta pencemaran
lingkungan
·
Timbulnya KKN (Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme)
·
Pembangunan yang dilakukan hasilnya
hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil kalangan masyarakat, pembangunan
cenderung terpusat dan tidak merata
·
Meskipun pertumbuhan ekonomi
meningkat, tetapi pembangunan ekonomi sangat goyah.
Dampak Positif
·
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik dan hasilnya
pun dapat dilihat secara konkrit
·
Adanya Swasembada Pangan
·
Penurunan angka kemiskinan yang
diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
4)
Masa Reformasi
Kondisi
sosial masyarakat
Sejak adanya krisis moneter,
perusahaan swasta mengalami kerugian dan kesulitan dalam membayar gaji
karyawan. Sementara itu harga sembako semakin tinggi, sehingga banyak karyawan
yang menuntut kenaikan gaji pada
perusahaan yang pada akhirnya
berimbas pada PHK.
Sehingga mengakibatkan pengangguran
tinggi. Dampaknya adalah maraknya tindakan kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat.Oleh
karena itu, pemerintah harus membuka lapangan kerja baru yang dapat menampung
para pengangguran tersebut. Serta menarik kembali para investor untuk
menanamkan modalnya ke Indonesia sehingga dapat membuka lapangan kerja yang
baru.
Kondisi ekonomi
Dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan kehidupan rakyat, pemerintah melihat 5 sektor kebijakan yang
harus digarap, yaitu:
a.
Perluasan lapangan kerja seefisien
mungkin.
b.
Penyediaan barang kebutuhan pokok sehari-hari
untuk memenuhi permintaan pada harga yang terjangkau.
c.
Penyediaan fasilitas umum untuk
kebutuhan poko agar mudah terjangkau.
d.
Penyediaan fasilitas pendidikan yang
umum dengan harga terjangkau.
e.
Penyediaan kebutuhan medisdengan
harga yang terjangkau.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem
Perekonomian adalah suatu proses, interaksi,
serta suatu proses yang saling
behubungan satu sama lain yang dikembangkan oleh masyarakat bangsa Indonesia.
Pertumbuhan
ekonomi ditandai oleh adanya perubahan menuju lebih baik untuk perekonomian
indonesia.
Untuk
setiap periode perekonomian dari masa – masa selalu mengalami perubahan yang
lebih baik dengan adanya pembangunan repelita yang dibuat oleh Soeharto.
Pada
Periode 1, perekonomian ditandai oleh adanya inflasi dan sektor pertanian yaitu
periode ini disebut juga masa kemerdekaan.
Pada
Periode 2, ditandai dengan adanya dukungan teknologi yaitu pada masa orde lama.
Pada
periode 3, juga ditandai dengan adanya teknologi yaitu pada masa orde baru dan
mengalami pembaruan
Pada
periode 4, ditandai dengan adanya masa reformasi
DAFTAR PUSTAKA
Dumairy.1997.Perekonomian Indonesia.Erlangga:Jakarta.
Mubyarto.2008.
Prospek otonomi daerah dan perekonomian
Indonesia pasca krisis ekonomi.BPFE:Jakarta.
Undang-Undang
Dasar 1945
Gusnita,
Chazizah.Swasembada Pangan.2014.www.merdeka.com.
( 25 Maret 2014).
0 komentar:
Posting Komentar