Pages

About my Blog

Welcome to blogger. This is your first content for welcome says for your blog. Edit or delete it, then start blogging! Go To Edit Html after that expand widget templates and find this content with search for easy find this content and if you done found content you can edit or deleted it as you want and thank's using our work / themes i very happy about this.

Selasa, 08 November 2016

Kasus Pelanggaran Etika Bisnis



400 Unit Nissan Juke Ditarik Di Indonesia
RENTAN CEDERA AKIBAT JOK BELAKANG BERMASALAH
Otomotif  SENIN, 23 JULI 2012 , 08:12:00 WIB |
ilustrasi, Nissan Juke
RMOL.Akibat pengelasan yang tidak baik, tempat duduk belakang Nissan Juke rentan terlepas saat terjadi kecelakaan. Kondisi ini akan membuat penumpang rentan cedera. Alhasil, sebanyak 400 unit Juke di Indonesia ditarik (recall) dari peredaran.
Kondisi ini tentu saja mem­buat masyarakat berpikir ulang untuk membeli mobil tersebut. Apalagi, Nissan Juke pernah me­­ngalami mesin terbakar yang me­nyebabkan kematian sang penge­mudi pada 11 Maret lalu di ka­was­an Su­dir­man, Jakarta.
Wakil Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Teddy Irawan meminta ma­sya­rakat tidak perlu khawatir terkait penarikan mobil ini. Penarikan tersebut merupakan komitmen Nissan untuk memberikan pela­yanan yang terbaik kepada pe­langgannya dari segi keamanan maupun  kenyaman.
“Kami akan memperbaiki se­mua masalah ini tanpa dipungut biaya sedikit pun dan penarikan mobil ini adalah hal yang wajar dalam industri mobil,” ujar Teddy saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Teddy menjelaskan, populasi terbanyak kendaraan Juke (60 persen) yang terkena recall  ber­ada di wi­layah Jakarta.
“Po­pulasi terba­nyak ada di Ja­karta. Karena pen­jualan Juke paling banyak di Ja­karta dan sekitarnya,” katanya.
Teddy menambahkan, Juke yang ditarik merupakan hasil rakitan pabrik di In­do­nesia. Namun, untuk komponen jok bagian belakangnya diimpor lang­sung dari Jepang.
“Produksinya lokal, tapi kom­ponen jok belakang diimpor lang­sung dari Jepang. Sejauh ini be­lum ada penambahan unit, jum­lahnya tetap 400 unit. Sebab, dari Maret hingga Juli 2012 total pro­duksinya hanya 400 unit,” ung­kap Teddy.
Nissan tetap optimistis target penjualan tahun ini sebanyak 100.000 lebih unit bisa tercapai. “Kami berharap dengan adanya recall ini hu­bu­ngan perusahaan dengan kon­su­men masih dapat terjaga dan ber­jalan baik. Kami optimis bahwa recall ini tidak akan mempengaruhi minat pasar terha­dap produk Nissan,” ka­tanya pede.
 General Manager Marketing and Communications Strategy Division Nissan Indrie Hadi­wi­djaja mengatakan, penarikan ini sudah dilakukan ke semua pe­langgan Nissan. Dan bagi yang be­lum, pelanggan diminta men­datangi workshop-work­shop Nissan terdekat untuk segera diperbaiki.
“Perbaikan akan dilakukan se­cara bertahap di semua work­shop-workshop Nissan tanpa di­pungut biaya dan penarikan ini tidak akan meng­ganggu pasar Juke di Indonesia,” tegas Indrie.
 Nissan Juke merupakan salah satu mobil sport yang cukup laris di Indonesia. Pada semester per­tama tahun ini, Nissan telah menjual sebanyak 5.401 unit Juke. Mobil bermesin HR15DE 1.500 cc itu menyumbang 15,6 persen dari pendapatan Nissan Motor Indonesia.
Penarikan Nissan Juke terkait dengan temuan kerusakan oleh Otoritas Keselamatan Lalu Lintas dan Transportasi Amerika Serikat (NHTSA). Di Amerika Serikat sebanyak 11.076 unit Nissan Juke buatan 3 Februari - 26 Mei 2012 ditarik lantaran jok belakangnya tidak dilas dengan baik.
Selain jok belakang yang ber­masalah, sebelumnya pun mobil dengan desain unik ini per­nah bermasalah saat terjadinya ke­celakaan hingga terbakar di jalan protokol di Jakarta, yang di­gu­na­kan oleh seorang artis. Pada ke­ce­lakaan tersebut disinyalir Juke yang digunakan mengalami keru­sakan pada bagian pintu dan mesinnya.
Sepanjang tahun ini selain Nis­san, beberapa Agen Tunggal Pe­megang Merek (ATPM) lain­nya juga melakukan recall ter­hadap kendaraannya. Sebut saja, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang pada Mei lalu, me­narik 51 ribu Gran Max Pick Up, Gran Max Mini Bus, dan Gran Max Blind Van dika­renakan ada­nya keretakan dudukan ban ca­dangan.
Sedangkan pada pertengahan Maret 2012, PT Toyota Astra Motor menarik 363 unit Toyota All New Avanza akibat kerusakan pa­da suspensi rodanya. [Harian Rakyat Merdeka]

Tanggapan :
Dalam Kasus ini, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) melanggar prinsip Integritas Moral  karena PT Nissan Motor Indonesia (NMI)  melakukan keteledoran yang mengakibatkan jatuhnya korban dan membuat kepercayaan masyarakat kepada PT Nissan Motor Indonesia (NMI) berkurang. Ketidak nyamanan yang diberikan akan membuat minat konsumen berkurang, tetapi baiknya  wakil presiden PT Nissan Motor Indonesia yaitu Teddy Irawan tetap memegang komitmennya dan melakukan tindakan penarikan mobil Nissan yg sudah tersebar tersebut. Dan tetap berusaha meyakinkan masyarakat untuk tetap mempercayai terhadap produk mobil PT Nissan Motor Indonesia.

Saran :
PT Nissan harus memantau proses produksi dan hal terpenting pada kerangka dan pada saat pengelasan semua bagian mobil serta memperketat proses pengujian dan proses re-evaluasi ulang, serta memperbaiki standart kualitas produksi mobil dengan sistem keamanan mobil yang lebih baik. Agar dapat meningkatkan kualitas dari produk akhir tersebut dan meminimalisir kemungkinan terjadinya cacat produk. Sehingga perusahaan juga dapat menjalin rasa kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh PT Nissan.

Sumber : http://otomotif.rmol.co/read/2012/07/23/71950/400-Unit-Nissan-Juke-Ditarik-Di- Indonesia-

Selasa, 04 Oktober 2016

Hobi dan Tujuan

Penulisan Matakuliah Etika Profesi Akuntansi 

Hobi
Saya sangat menyukai keindahan alam, saya senang sekali naik gunung, gunung yang pernah saya daki yaitu gunung papandayan, gunung pangrango, gunung prau dieng dan gunung batu jonggol, mendaki gunung mengajarkan saya tentang kehidupan, kehidupan selalu saya gambarkan seperti mendaki gunung, untuk sampai puncak gunung tersebut saya harus terus mendaki dengan berat dan lelah, tetapi apabila saya menikmati perjalanannya dan terus bersyukur atas keindahan hamparan depan mata saya, mendaki tidak akan terasa cape, dan ketika saya berada di puncak sana semua rasa lelah sangat amat terbayarkan dan tinggal menikmatinya, tapi apabila saya terus mengeluh, terlalu berambisi tergesa dan terburu buru sampai puncak semua terasa berat dan untuk mencapai puncak sangat terasa lama dan jauh. Layaknya kehidupan jalani dan nikmati prosesnya sampai nanti di puncak kesuksesan, semua akan berjalan pada porsinya masing masing dan jangan lupa selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita

Tujuan atau  cita-cita

Tujuan yang ingin saya capai adalah menjadi Auditor di Bank Indonesia, Apabila itu tercapai semua tujuan saya pun ikut tercapai, dengan saya bisa bekerja di Bank Indonesia pasti bisa membuat kedua orangtua saya bangga, dalam diri saya ingin bekerja untuk Indonesia, ikut serta memajukan Negara. Apabila mempunyai modal yang cukup saya ingin membuka usaha rumah produksi yang pekerjanya saya ambil dari kalangan tidak mampu atau orang orang yang berada di pinggir jalan, saya akan memberikan fasilitas tempat tinggal mengajarkan mereka menjadi tangan yang terampil untuk membuat produk Indonesia, dari pada mereka harus mengemis dijalanan. Saya tidak memikirkan laba, laba tersebut saya akan gunakan untuk biaya sekolah anak anak mereka. Amin .

Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi

Kredit Macet Rp 52 Miliar, Akuntan Publik Diduga Terlibat

Selasa, 18 Mei 2010 | 21:37 WIB

JAMBI, KOMPAS.com – Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut   pada   kredit   macet   untuk pengembangan   usaha   di   bidang   otomotif tersebut.

Fitri Susanti, kuasa hukum tersangka Effendi Syam, pegawai BRI yang terlibat kasus itu, Selasa (18/5/2010) mengatakan, setelah kliennya diperiksa dan dikonfrontir   keterangannya   dengan   para   saksi,   terungkap   ada   dugaan   kuat keterlibatan  dari Biasa Sitepu  sebagai  akuntan  publik dalam kasus ini. Hasil pemeriksaan   dan   konfrontir   keterangan   tersangka   dengan   saksi   Biasa   Sitepu terungkap ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan Raden Motor dalam mengajukan pinjaman ke BRI.

Ada   empat  kegiatan   data   laporan   keuangan   yang   tidak   dibuat   dalam laporan tersebut oleh akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan korupsinya. “Ada empat kegiatan laporan keuangan milik Raden Motor yang tidak masuk dalam laporan keuangan yang diajukan ke BRI,   sehingga   menjadi   temuan   dan   kejanggalan   pihak   kejaksaan   dalam mengungkap kasus kredit macet tersebut,” tegas Fitri. Keterangan dan fakta tersebut terungkap setelah tersangka Effendi Syam diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan public dalam kasus tersebut di Kejati Jambi. Semestinya data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan ke BRI saat itu harus `lengkap, namun dalam laporan keuangan yang diberikan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor ada data yang diduga tidak dibuat semestinya dan tidak lengkap oleh akuntan publik. Tersangka   Effendi   Syam   melalui   kuasa   hukumnya   berharap   pihak penyidik Kejati Jambi dapat menjalankan pemeriksaan dan mengungkap kasus dengan adil dan menetapkan siapa saja yang juga terlibat dalam kasus kredit macet senilai Rp 52 miliar, sehingga terungkap kasus korupsinya.

Sementara itu pihak penyidik Kejaksaan yang memeriksa kasus ini belum maumemberikan   komentar   banyak   atas   temuan   keterangan   hasil   konfrontir tersangka   Effendi   Syam   dengan   saksi   Biasa   Sitepu   sebagai   akuntan   public tersebut. Kasus   kredit   macet   yang   menjadi   perkara   tindak   pidana   korupsi   itu terungkap setelah kejaksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredit yang diajukan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor. Dalam kasus ini pihak Kejati Jambi baru menetapkan dua orang tersangka, pertama Zein Muhamad   sebagai   pimpinan   Raden   Motor   yang   mengajukan   pinjaman   dan tersangka Effedi Syam dari BRI yang saat itu menjabat sebagai pejabat penilai pengajuan kredit.

Ulasan :
Dalam kasus ini, seorang akuntan publik (Biasa Sitepu) sudah melanggar prinsip kode etik yang ditetapkan oleh KAP ( Kantor Akuntan Publik ). Biasa Sitepu telah melanggar beberapa prinsip kode etik diantaranya yaitu :
1.      Prinsip tanggung jawab
Dalam melaksanakan tugasnya Biasa Sitepu tidak mempertimbangkan   moral   dan   profesionalismenya   sebagai   seorang   akuntan mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap raden motor berkurang

2.      Prinsip Kepentingan publik
Dengan hanya memikirkan agar raden  motor menerima pinjaman dari BRI, publik seperti investor pemerintah dan customer akan menilai buruk karena tidak menjalankan fungsi bisnin dengan baik

3.      Prinsip integritas
Biasa Sitepu tidak mempunyai sikap jujur dan konsisten pada saat menjalankan tugasnya, hanya mementingkan satu pihak.dan kepentingan pribadi.

4.      Prinsip obyektivitas
Biasa sitepu tidak bersikap independen, Dia telah bersikap tidak jujur, mudah dipengaruhi untuk membuat kecurangan.

5.      Prinsip perilaku professional
Biasa Sitepu tidak konsisten dalam menjalankan tugasnya sebagai akuntan publik telah melanggar etika profesi

6.      Prinsip   standar   teknis
Biasa Sitepu tidak   mengikuti   undang-undang   yang   berlaku sehingga   tidak   menunjukkan   sikap   profesionalnya   sesuai   standar   teknis   dan standar profesional yang relevan.

Saran   :
1.   Seharusnya Biasa Sitepu menerapkan prinsip kode etik yang berlaku dan sesuai standar dalam menjalankan tugas dimana pun dan kepada siapa pun, independen dan konsisten sangat amat di perlukan oleh akuntan publik karena berpengaruh kepada prestasi kerja, nama baik sebagai akuntan publik dan kepercayaan masyarakat serta kualitas pelayan kepada beliau akan berkurang. Sebagai akuntan harus taat akan hukum dan dilarang melakukan hal-hal yang membuat nama akuntan buruk, serta menunjukan komitmen terhadap profesionalisme.

2.   Karena kasus ini tidak tau asal muasal kenapa Biasa Sitepu melakukan pelaporan keuangan, menurut saya untuk Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor tidak mendukung melakukan kesalahan tersebut, seharusnya dapat berfikir panjang apa dampak yang akan terjadi bila melakukan kecurangan pada laporan keuangan dan menjaga nama baik perusahaan dimata konsumen investor dan masyarakat.


3.     Effedi Syam dari BRI yang saat itu menjabat sebagai pejabat penilai pengajuan kredit seharusnya tidak asal menerima pengajuan tersebut seharusnya di periksa dahulu apakah laporan tersebut benar atau ada unsur kecurangannya, kalau sudah begitu beliau ikut menjadi tersangka karena sudah bekerja sama untuk meminjamkan dana atas pelaporan keungan yang tidak benar dan ada unsur kecurangan dalam laporan keuangan, dan akibatnya nama baik dia buruk dan bank BRI pasti akan mengambil tindakan yang tegas untuk beliau walaupun salah atau tidaknya beliau atau menerima suap atau tidaknya beliau karena Bank BRI tersebut pasti akan mencari aman saja.

Sumber :
http://regional.kompas.com/read/2010/05/18/21371744/Akuntan.Publik.Diduga.Terlibat

Selasa, 31 Mei 2016

Tugas Bahasa Inggris



Exercise 16: embededded questions
1.      I’m not sure who will be elected president.
2.      They haven”t discovered whose book it is.
3.      The mechanic told me how much will it cost to repair the car.
4.      The police are still trying to decide how was the murder committed.
5.      Do you know how tall jonh is?
6.      You can’t imagine how well she played the guitar.
7.      Do you know when the next exam will take place.
8.      Angela told me where they spent their  vacation.
9.      I don’t know why they buyed a new house.
10.  The catalog doesn’t say how long  the class last.
           
Exercise 17: tag questions
1.      You’re going to school tomorrow, aren’t you?
2.      Gary signed the petition, didn’t he?
3.      There’s an exam tomorrow, isn’t theren?
4.      Beverly will be attending the university in September, wan’t she?
5.      She’s been studying English for two years, isn’t she?
6.      It sure is sunny today, isn’t it?
7.      He should stay in bed, shouldn’t he?
8.      You can’t play tennis today, can you?
9.      There aren’t any peaches left, are there?
10.  We’ve seen that movie, haven’t me?

Yes / no questions
1.      Do you want to see your sister graduation in Jakarta Convention Center? Yes, I do
2.      Will they go to Merbabu Mountain in Agust? Yes, They will
3.      Is she your Grandmother? Yes, she is
4.      Was Indah dancing in the bedroom everynight? No, She wasn’t
5.      Are you tired after work? No, I am not

Information question
1.      Whom do they visit in Jepang?
2.      When will he keep promises?
3.      Why did he invite me to graduation?
4.      How do she say bad feel in my family?
5.      Where do we holiday?

Tag question
1.      You will be the last in my live, won’t you?
2.      Father and I played badminton in the garden, didn’t we?
3.      Grandmother is my flashlight in my live, isn’t she?
4.      You won’t be come back for me, will you?
5.      I am sad, aren’t I?

Embedded question
1.      Do you know when he come back?
2.      Can mother tell me how far to go from bekasi.
3.      Mariana get loss a pulpen, how mariana can writing story.
4.      Could you tell me how you feel with me?
5.      I will tell you how long I can far from you.

Affirmative question
1.      I am sad, and so are you.
2.      I am beautiful, and you are too.
3.      I am lucky, and so are you.
4.      I am smart, and you are too.
5.      I am stupid, and so are you.