Pages

About my Blog

Welcome to blogger. This is your first content for welcome says for your blog. Edit or delete it, then start blogging! Go To Edit Html after that expand widget templates and find this content with search for easy find this content and if you done found content you can edit or deleted it as you want and thank's using our work / themes i very happy about this.

Sabtu, 28 Juni 2014

Perilaku perusahaan yang memaksimalkan laba




Semua perusahaan harus mengambil beberapa keputusan dasara untuk mencapai hal yang kita asumsikan sebagai laba utama mereka – keuntungan maksimum.

Ada tiga keputusan yang harus diambil oleh semua perusahaan, yang meliputi:
1.      Berapa banyak output yang akan ditawarkan (kuantitas prosuk)
2.      Bagaimana memproduksi output itu
3.      Berapa banyak tiap input yang diminta

Pilihan pertama dan terakhir dihubungkan oleh pilihan kedua. Begitu suatu perusahaan memutuskan berapa banyak yang akan diproduksi, pilihan metode produksi menentukan input yang diperlukan oleh perusahaan itu. Jika suatu perusahaan sweater memutuskan untuk memproduksi 5.000 sweater pada bulan ini, perusahaan itu tahu berapa banyak pekerja produksi yang akan dibutuhkan, berapa banyak listrik yang akan digunakan, berapa banyak listrik yang akan digunakan, berapa banyak benang yang akan dibeli, dan berapa banyak mesin jahit yang akan dijalankan.

Demikian pula, teknik produksi, segala jenis kuantitas input menentukan jumlah output yang bisa diproduksi. Tentunya jumlah mesin dan pekerja yang dipekerjakan di pabrik sweater menentukan berapa banyak sweater yang di produksi.

Ingatlah bahwa kita membahas dan menganalisa perilaku perusahaan kompetitif sempurna. Jadi, kita akan menyebutkan perilaku penetapan harga, kualitas produk, karakteristik produk lain- pilihan yang mengakibatkan diferensisasi produk.

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA
“Perkembangan dan Peranan Usaha Kecil Menengah”
1EB22
Nama Kelompok :
*                        Ayu Dwi Sulistiani   (21213537)
*                        Fanny Dwi Risanti   (23213210)
*                        Imelda Muliawati      (24213334)
*                        Lastiani Nurcholifa  (24213934)
*                        Tia Ayu Ningsih       (28213878)



Universitas Gunadarma
2014


Perkembangan dan peranan UKM dalam pembangunan perekonomian Indonesia

Peranan UKM terlihat cukup jelas pasca krisis ekonomi, yang dapat dilihat dari besaran pertambahan nilai PDB, pada periode 1998–2002 yang relatif netral dari intervensi pemerintah dalam pengembangan sektor-sektor perekonomian karena kemampuan pemerintah yang relatif terbatas, sektor yang menunjukkan pertambahan PDB terbesar berasal dari industri kecil, kemudian diikuti industri menengah dan besar. Hal ini mengindikasikan bahwa UKM mampu dan berpotensi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi pada masa akan datang. Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. UKM hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa Peran UKM Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dapat diperhitungkan. UKM juga dikatakan usaha ekonomi produktif yang cukup kuat, sekalipun terjadi gejolak atau krisis mereka tidak terkena dampak yang begitu menyedihkan. Hal tersebut dikarena prinsip kemandirian yang dimiliki yang artinya mereka memiliki modal sendiri dan tidak terlalu bergantung pada lembaga lain sehingga membuat mereka kokoh hingga saat ini dan menjadi katup perekonomian negara.

Peran UKM dalam Penciptaan Devisa Negara

UKM juga berkontribusi terhadap penerimaan ekspor, walaupun kontribusi UKM jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kontribusi usaha besar. Pada tahun 2005 nilai ekspor usaha kecil mencapai 27.700 milyar dan menciptakan peranan sebesar 4,86 persen terhadap total ekspor. Padahal pada tahun 2002 nilai ekspor skala usaha yang sama sebesar 20.496 milyar dan menciptakan peranan sebesar 5,13% terhadap total ekspor. Artinya terjadi peningkatan pada nilai walaupun peranan ekspor pada usaha kecil sedikit mengalami penurunan. Untuk usaha menengah, nilai ekspor juga meningkat dari 66,821 milyar di tahun 2002 (16,74%) naik menjadi 81.429 milyar dengan peranan yang mengalami penurunan yaitu sebesar 14,30% ditahun 2005.
Berdasarkan distribusi pendapatan ekspor menurut skala usaha, maka periode 2003-2005 sektor penggerak ekspor terbesar secara total adalah industri pengolahan, dan penyumbang ekspor terkecil adalah sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. Khusus pada usaha kecil, penyumbang terbesar ekspor nonmigas adalah sektor industri pengolahan yang diikuti oleh sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dan terakhir adalah sektor pertambangan dan penggalian. Sedangkan untuk usaha menengah sumbangan terbesar terhadap ekspor adalah sektor industri pengolahan. (MENEKOP DAN UMKM dan BPS, 2005). 

Berikut akan saya sajikan data yang menunjukkan perkembangan ekspor non migas berdasarkan skala usaha tahun 2002 – 2005:
Table 1.1 perkembangan Ekspor Non Migas Menurut Skala Usaha Tahun 2002 – 2005
Nilai (Milyar RP)
Tahun
UK
UM
UKM
UB
Total
2002
20,496
(5,13)
66,821
(16.74)
87,290
(21.87)
311,916
(78.13)
399,206
(100,00)
2003
19,941
(5,21)
57,156
(14.94)
77,097
(20.15)
305,437
(79.85)
382,534
(100,00)
2004
24,408
(5,18)
71,140
(15.11)
95,548
(20.30)
375,242
(79.70)
470,790
(100,00)
2005
27,700
(4,86)
81,429
(14.30)
109,129
(19.16)
460,460
(80.84)
569,588
(100,00)
Sumber: MENEKOP DAN UMKM dan BPS, 2005
Keterangan:
( )         : Persentase terhadap total
UK      : Usaha Kecil
UM      : Usaha Menengah
UKM   : Usaha Kecil Menengah
UB      : Usaha Besar

Alasan UKM dapat bertahan pada krisis ekonomi

Ketika terjadi Krisis Ekonomi 1998, hanya sektor UKM yang bertahan dari kolapsnya perekonomian, sementara sektor yang lebih besar justru runtuh oleh krisis ekonomi. Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa UKM terbukti tahan terhadap krisis dan mampu survive karena, pertama, tidak memiliki utang luar negeri. Kedua, tidak banyak utang ke perbankan karena mereka dianggap unbankable. Ketiga, menggunakan input lokal. Keempat, berorientasi ekspor.









Perkembangan UKM dalam berbagai sektor

Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar berbentuk usaha kecil yang bergerak disektor pertanian. Pada 1996, data Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah UKM sebanyak 38,9 juta dengan rincian: sektor pertanian berjumlah 22,5 juta (57,9%); sektor industri pengolahan 2,7 juta (6,9%); sektor perdagangan, rumah makan dan hotel sebanyak 9,5 juta (24%); dan sisanya bergerak di bidang lain.
Jumlah UKM yang ada meningkat dengan pesat, dari sekitar 7 ribu pada tahun 1980 menjadi sekitar 40 juta pada tahun 2001. Sementara itu total volume usaha, usaha kecil dengan modal di bawah Rp. 1 miliar yang merupakan 99,85% dari total unit usaha, mampu menyerap 88,59% dari total tenaga kerja pada tahun yang sama. Demikian juga usaha skala menengah (0,14% dari total usaha) dengan nilai modal antara Rp. 1 miliar sampai Rp. 50 miliar hanya mampu menyerap 10,83% tenaga kerja. Sedangkan usaha skala besar (0,01%) dengan modal di atas Rp. 54 miliar hanya mampu menyerap 0,56% tenaga kerja. Melihat sumbangannya pada perekonomian yang semakin penting, UKM seharusnya mendapat perhatian yang semakin besar dari para pengambil kebijakan. Khususnya lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab atas perkembangan UKM

Dengan adanya UKM ini juga menambah penghasilan daerah maupun penghasilan nasional. Sebab, dari usaha UKM yang didirikan seseorang disuatu daerah itu akan memberikan pendapat didaerahnya karena setiap tahunnya pemerintah meralisasikn pajak dimana nanti akan kembali dipergunakan untuk memfasilitasi masyarakatnya. Tapi sayangnya pajak dari UKM ini masih tergolong sangat kecil dibanding dengan perusahaan besar yang berorientasi pada sector luar negeri. Menurut data yang kami peroleh Realisasi penerimaan pajak tahun 2013 mencapai Rp 1.099,9 triliun per 31 Desember 2013 lalu. Jumlah itu mencapai 96 persen dari target sepanjang tahun lalu Rp 1.139,32 triliun. Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rachmany mengungkapkan penerimaan pajak Indonesia sebagian besar masih berasal dari sektor tradeable, yakni sektor yang kegiatan ekonominya berorientasi pada pasar luar negeri.

"Sehingga memang kita terganggu sedikit terutama kalau kita lihat data pertumbuhan PDB kita secara total bagus. Ini menunjukkan ekonomi Indonesia semakin baik sebetulnya karena biarpun sektor tradeable-nya turun tapi sektor non-tradeable-nya sangat baik, Perbaikan ekonomi Indonesia yang dinilai semakin membaik sayangnya tidak diimbangi dengan penerimaan pajak dari sektor tradeable yang memadai. salah satu penyebabnya adalah permasalahan infrastruktur.

"Faktor infrastruktur memang belum siap memajaki sektor-sektor yang non tradeable. Selain membutuhkan petugas pajak yang banyak sekali, tapi juga membutuhkan data-data karena sebagian sektor ini informal,"  sektor informal termasuk UKM telah menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah membaik. Namun demikian, kontribusi penerimaan pajak dari sektor informal tersebut masih di bawah 2 persen.

"Sekitar 55 persen (penerimaan pajak) dari perusahaan besar, kemudian sekitar 45 persen berasal dari perusahaan menengah. Yang UKM di bawah 2 persen. UKM tumbuh sangat baik di Indonesia, ini perlu kita berikan pujian. Tetapi penerimaan pajak dari sektor UKM dan informal masih kurang," ungkap dia.


PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB)
TAHUN 2011 - 2012





TAHUN 2011 *)

TAHUN 2012 **)
PERKEMBANGAN


NO

INDIKATOR
SATUAN





TAHUN 2011-2012



JUMLAH

PANGSA
JUMLAH
PANGSA
JUMLAH

(%)













(%)
(%)













(1)

(2)
(3)
(4)

(5)
(6)
(7)
(8)

(9)

1
UNIT USAHA (A+B)
(Unit)
55.211.396


56.539.560

1.328.163










A.  Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
(Unit)
55.206.444

99,99
56.534.592
99,99
1.328.147

2,41



- Usaha Mikro (UMi)
(Unit)
54.559.969

98,82
55.856.176
98,79
1.296.207

2,38



- Usaha Kecil (UK)
(Unit)
602.195

1,09
629.418
1,11
27.223

4,52



- Usaha Menengah(UM)
(Unit)
44.280

0,08
48.997
0,09
4.717

10,65


B.
Usaha Besar (UB)
(Unit)
4.952

0,01
4.968
0,01
16

0,32













2
TENAGA KERJA (A+B)
(Orang)
104.613.681


110.808.154

6.194.473

5,92


A.  Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
(Orang)
101.722.458

97,24
107.657.509
97,16
5.935.051

5,83



- Usaha Mikro (UMi)
(Orang)
94.957.797

90,77
99.859.517
90,12
4.901.720

5,16



- Usaha Kecil (UK)
(Orang)
3.919.992

3,75
4.535.970
4,09
615.977

15,71



- Usaha Menengah(UM)
(Orang)
2.844.669

2,72
3.262.023
2,94
417.354

14,67


B.
Usaha Besar (UB)
(Orang)
2.891.224

2,76
3.150.645
2,84
259.422

8,97













3
PDB ATAS DASAR HARGA BERLAKU (A+B)
(Rp. Milyar)
7.445.344,6


8.241.864,3

796.519,7

10,70


A.  Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
(Rp. Milyar)
4.321.830,0

58,05
4.869.568,1
59,08
547.738,2

12,67



- Usaha Mikro (UMi)
(Rp. Milyar)
2.579.388,4

34,64
2.951.120,6
35,81
371.732,2

14,41



- Usaha Kecil (UK)
(Rp. Milyar)
740.271,3

9,94
798.122,2
9,68
57.850,9

7,81



- Usaha Menengah(UM)
(Rp. Milyar)
1.002.170,3

13,46
1.120.325,3
13,59
118.155,0

11,79


B.
Usaha Besar (UB)
(Rp. Milyar)
3.123.514,6

41,95
3.372.296,1
40,92
248.781,5

7,96



C Pemerintah
(Rp. Milyar)





61.033,1

23,70













4
PDB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (A+B)
(Rp. Milyar)
2.377.110,0


2.525.120,4

148.010,4

6,23


A.  Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
(Rp. Milyar)
1.369.326,0

57,60
1.451.460,2
57,48
82.134,2

6,00



- Usaha Mikro (UMi)
(Rp. Milyar)
761.228,8

32,02
790.825,6
31,32
29.596,8

3,89



- Usaha Kecil (UK)
(Rp. Milyar)
261.315,8

10,99
294.260,7
11,65
32.944,9

12,61



- Usaha Menengah(UM)
(Rp. Milyar)
346.781,4

14,59
366.373,9
14,51
19.592,5

5,65


B.
Usaha Besar (UB)
(Rp. Milyar)
1.007.784,0

42,40
1.073.660,1
42,52
65.876,1

6,54



C Pemerintah
(Rp. Milyar)

























1


PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB)
TAHUN 2011 - 2012





TAHUN 2011 *)

TAHUN 2012 **)
PERKEMBANGAN


NO

INDIKATOR
SATUAN





TAHUN 2011-2012



JUMLAH

PANGSA
JUMLAH
PANGSA
JUMLAH

(%)













(%)
(%)













(1)

(2)
(3)
(4)

(5)
(6)
(7)
(8)

(9)

5
TOTAL EKSPOR NON MIGAS (A+B)
(Rp. Milyar)
1.140.451,1


1.185.391,0

44.939,8

3,94


A.  Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
(Rp. Milyar)
187.441,8

16,44
166.626,5
14,06
(20.815,4)

(11,10)



- Usaha Mikro (UMi)
(Rp. Milyar)
17.249,3

1,51
15.235,2
1,29
(2.014,1)

(11,68)



- Usaha Kecil (UK)
(Rp. Milyar)
39.311,7

3,45
32.508,8
2,74
(6.802,9)

(17,31)



- Usaha Menengah(UM)
(Rp. Milyar)
130.880,8

11,48
118.882,4
10,03
(11.998,4)

(9,17)


B.
Usaha Besar (UB)
(Rp. Milyar)
953.009,3

83,56
1.018.764,5
85,94
65.755,2

6,90













6
INVESTASI ATAS DASAR HARGA BERLAKU (A+B)
(Rp. Milyar)
1.982.721,2


2.283.872,9

301.151,7

15,19


A.  Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
(Rp. Milyar)
992.205,2

50,04
1.250.801,1
54,77
258.595,9

26,06



- Usaha Mikro (UMi)
(Rp. Milyar)
155.182,6

7,83
175.529,1
7,69
20.346,5

13,11



- Usaha Kecil (UK)
(Rp. Milyar)
355.305,9

17,92
452.790,0
19,83
97.484,1

27,44



- Usaha Menengah(UM)
(Rp. Milyar)
481.716,7

24,30
622.482,0
27,26
140.765,3

29,22


B.
Usaha Besar (UB)
(Rp. Milyar)
990.516,0

49,96
1.033.071,9
45,23
42.555,8

4,30













7
INVESTASI ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (A+B)
(Rp. Milyar)
531.342,6


583.426,4

52.083,8

9,80


A.  Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
(Rp. Milyar)
260.934,8

49,11
300.175,7
51,45
39.240,9

15,04



- Usaha Mikro (UMi)
(Rp. Milyar)
42.351,3

7,97
44.711,3
7,66
2.359,9

5,57



- Usaha Kecil (UK)
(Rp. Milyar)
94.779,4

17,84
104.726,4
17,95
9.947,0

10,49



- Usaha Menengah(UM)
(Rp. Milyar)
123.804,1

23,30
150.738,0
25,84
26.933,9

21,76


B.
Usaha Besar (UB)
(Rp. Milyar)
270.407,9

50,89
283.250,7
48,55
12.842,8

4,75















Keterangan :
Sumber Data:


*)
Angka Sementara
Kementerian Koperasi dan UKM (diolah)


**)
Angka Sangat Sementara




Sumber :
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=124:statistik-ukm-2012&Itemid=93