1eb22
Lastiani
nurcholifa
24213934
I.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang
menguntungkan dan berani mengambil resiko guna mendirikan dan mengoperasikan
suatu bisnis. Pengusaha memiliki keinginan untuk berhasil. Pengusaha adalah
pencipta kekayaan dan mereka yakin bahwa mereka tidak pernah akan kaya dengan
bekerja bagi orang lain. Oleh karena itu mereka menciptakan bisnis yang
menguntungkan guna memanen imbalan keuanganya.
Kesan bahwa orang-orang yang berjuang utnuk dirinya
sendiri memang dilahirkan berbeda, selain mereka memiliki motivasi, pengusaha
yang berhasil memang memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan orang tua
sebagai pengusaha.
2.
Tujuan
Tulisan
ini saya buat untuk mengidentifikasi
karakteristik pribadi yang biasanya merupakan karakter dari pengusaha yang
berhasil.
II.
ISI
Kesan bahwa orang-orang yang berjuang utnuk dirinya
sendiri memang dilahirkan berbeda, selain mereka memiliki motivasi, pengusaha
yang berhasil memang memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan orang tua
sebagai pengusaha.
Kepribadian pengusaha harus memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1.
Visi
Ide secara keseluruhan mengenai bagaimana membuat gagasan mereka dapat
berhasil, dan mereka dengan bersemangat mengejarnya.
Visi merupakan gambaran
masa depan mau jadi apa lembaga kita. Menentukan visi berarti menentukan tujuan
dan cita-cita yang ingin dicapai
Dalam menentukan visi hendaknya memenuhi persyaratan:
- Tidak berdasarkan kondisi saat ini
- Berorientasi ke depan
- Mengekspresikan kreatifitas
- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat
Dalam menentukan visi hendaknya memenuhi persyaratan:
- Tidak berdasarkan kondisi saat ini
- Berorientasi ke depan
- Mengekspresikan kreatifitas
- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat
2.
Tingkat
energi yang tinggi
Pengusaha memelukan kerja keras guna merealisasikan
visi mereka.
Alasanya : - Perusahaan baru memiliki sedikit staf
-
Berjuang
untuk memperoleh modal yang memadai
-
Harus
mengatasi keterbatasan sumber data yang ada
3.
Kebutuhan
untuk mencapai sesuatu
Pengusaha bekerja keras karena ingin berhasil.
Dorongan kompetitif yang kuat membantu mereka mengatasi tantangan guna mencapai
sasaran yang sulit dan mendorong dedikasi pada keberhasilan pribadi. Pengusaha
yang berhasil memiliki tingkat ambisi yang hamper maniak.
4.
Percaya
diri dan optimis
Pengusaha mersa yakin akan kemampuan mereka untuk berhasil dan akan
menimbulkan rasa optimism dalam diri orang lain. Sering kali optimism mereka
menyerupai keberanian untuk menghadapi peluang yang sangat kecil.
5.
Toleransi
atas kegagalan
Seorang pengusaha memandang kemunduran dan kegagalan
sebagai pengalaman belajar. Mereka tidak mudah patah semangat atau kecewa
ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
6.
Kreativitas
Pada umumnya pengusaha memiliki gagasan mengenai
produk dan jasa, kemudian mereka mendisain dengan cara-cara yang inovatif untuk
mengatasi masalah atau situasi yang sulit. Sering kali seorang pengusaha
mencapi keberhasilannya dengan membuat perbaikan yang inovatif.
7.
Toleransi
atas ambiguitas
Pengusaha seringkali mengambil ketidakpastian yang
terkait dengan peluncuran suatu usaha. Bagi kebanyakan pengusaha
kejadian-kejadian yang tidak diharapkan adalah merupakan norma sementara ragam
tugas dan tantangan yang tidak pernah berakhir adalah daya tarik yang
fundamental
8.
Pengendalian
internal
pengendalian
intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai
suatu proses,
yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk
membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian
intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya
suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan
(fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud
(seperti mesin
dan lahan)
maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).
Seorang pengusha meyakini bahwa mereka mengendalikan
nasib mereka sendiri, yang berarti mereka memiliki kendali internal.
III.
Penutupan
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
IV.
Daftar Pustaka
Materi Trisakti BAB 6 Alternatif kewirausaha
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern